Kamis, 14 April 2011

Uang dan Standar Moneter

A. Peranan dan Fungsi Uang

Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun utang.

Fungsi-fungsi uang secara umum:

1. Sebagai satuan pengukur nilai

2. Sebagai alat tukar menukar

3. Sebagai alat penimbun/penyimpan kekayaan.

B. Definisi Uang

1. M1, adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening Koran.

2. M2, adalah M1 + tabungan + deposito berjangka pada bank-bank umum.

3. M3, adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan non bank.

M1 adalah yang paling likuid, sebab prosesnnya menjadikan uang kas sangat cepat dan tanpa adanya kerugian nilai.

M2, maka mencakup deposito berjangka maka likuiditasnya lebih rendah. Untuk menjadikannya uang kas, deposito berjangka perlu waktu (3,6 atau 12 bulan). Dan apabila di jadikan uang kas sebelum jangka waktu tersebut kena pinalti/denda.

C. Nilai dari Uang

Nilai dari uang diukur dengan kemampuannya untuk dapat membeli (ditukarkan dengan) barang dan jasa (internal value) serta valuta asing (external value). Vengan demikian besarnya nilai uang di tentukan oleh harga barang dan jasa. Apabila harga barang ini naik (turun) maka nilai uang akan turun (naik).

Biasanya ada 2 metode untuk mengukur nilai uang, yakni dengan menggunakan:

1. Indeks biaya hidup.

Indeks ini biasanya banyak dipakai sebagai ukuran nilai uang.

2. Indeks harga barang dan perdagangan besar.

Merupakan indeks harga barang yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan barang lain.

3. GNP deflator.

Ini mencakup harga barang lebih luas disbanding dengan indeks biaya hidup dan indeks harga perdagangan besar.

D. Klasifikasi Uang

Uang dapat diklasifikasikan atas beberapa dasar yang berbeda-beda, seperti misalnya:

1) Sifat fisik dan bahan yang dipakai untuk membuat uanng.

2) Yang mengeluarkan/mengedarkan, yakni pemerintah, bank sentral, atau bank komersial.

3) Hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan niali uang sebagai barang.

Dari 3 jenis uang tersebut, yang berlaku saat ini adalah yang ketiga (credit money). Sedang yang pertama dan kedua tinggal kenangan saja.

a) Full Bodied Money

Adalah uang dimana nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang.

b) Representative Full Bodied Money

Biasanya uang jenis ini terbuat dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (0). Sebenarnya uang jenis ini hanyalah mewakili dari sejumlah barang/logam dimana nilai logam sebagai barangsama dengan nilainya sebagai uang.

c) Credit Money

Adalah jenis uang yang mana nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang. Credit Money ini dapat berbentuk :

· Token Coins (Uang Tanda)

· Representative Token Money

· Uang kertas yang dikeluarkan oleh Pemerintah

· Uang kertas yang dikeluarkan olehBank Sentral

· Demand Deposit (Uang Giral)

E. Macam-macam Standar Moneter

a. Standar barang (commodity standard)

Diartikan sebagai system moneter di mana nilai/tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat tertentu barang(emas, perak, dan seterusnya).

Standar barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Standar Emas (The Gold Standard), suatu system moneter dimana sesuatu bangsa mengucapkan kesatuan moneterny dengan emas, bebas menjualbelikan emas dengan harga yang pasti dan mengizinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.

Macam-macam Standar Emas:

· The Gold Coin Standard

· The Gold Bullion Standard

· The Manage Gold Bullion Standard

· The Gold Exchange Standard

Kebaikan Standar Emas

· Acceptability

· A check on Inflation and Demand

· Automatic Limitation on Medium of Exchange

· Basis an International Money System

· Stimulus to International Invesment and trade

· Uniform Internasional Price System

KeburukanStandar Emas

· Kepercayaan terhadap uang timbul hanya bila kepercayaan itu diperlukan

· Jika standar emas ditinggalkan, berarti tidak ada lagi pembatasan secara otomatis pada penawaran uang dan deposito

· Standar tidak otomatis seperti yang kita tuntut ataupun kita percayai

· Pengumpulan cadangan emas tanpa memandang Perkembangan kegiatan usaha yang bersangkutan meletakkan dasar keerja untuk spekulasi dan akibatnya, nilai uang akan jatuh

· Selama kadar emas tetap pada setiap satu-satuan moneternya menjamin stabilitas pertukaran Luar negri

2. Standar Perak, banyak kesamaan dengan standar emas. Sehingga di mungkinkan adanya:

· The Silver coin standard

· The Silver Bullion Standard

· The Managed Silver Bullion Standard

· The Silver Exchange Standard

3. Standar Logam Kembar

Kebaikannya:

· Kurang memadainya penyediaan emas relative uang dan kredit

· Beberapa penganjur standar ini percaya bahwa system logam kembar ini akan menciptakan kestabilan nilai uang

· Nilai dari cadangan emas juga akan lebih stabil karena produksi dari emas dan perak berubah-ubah dalam arah yang berlainan

· Hukum Gresham tidak secara tetap akan berlaku karena aliran yang terlalu tinggi dari uang ke dalam pasar yang mana akan menekan nilainya, dan membawanya kedalam garis nilai tambang

Keburukannya:

Sistem standar logam kembar menjadi system standar logam tunggal kenyataannya. Perbedaan antara nilai tambang dan n ilai pasar dari dua logam cenderung mendorong logam yang mudah hilang dari peredaran akibatnya system moneter ini hanya berdasar pada satu logam saja .

b. Standar Kepercayaan (Fiat Standard)

Diartikan sebagai system moneter di mana nilai beli uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang (logam). Hanya atas dasar kepercayaan masyarakat mau menerima uang tersebut sebagai alat pembayaran yang sah serta sebagai alat penukar dan sebagainya.

Referensi :

Uang dan Bank edisis4, Iswandono Sp, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar