Kamis, 04 November 2010

Sejarah Ekonomi

Masalah ekonomi sudah ada sejak manusia hidup di dunia in. Pemikiran tentang cara pemecahan masalah ekonomi juga telah di lakukan sejak manusia lahir. Istilah ekonomi ini lahir di Yunani dan berasal dari bahsa Yunani pula. Ekonomi berasal dari kata Oikos dan Nomos yang terjemahannya adalah Tata Laksana Rumah Tangga. Dengan kebesaran negara Yunani dan kebudayaan yang tinggi maka Oikonomos yang kemudian berubah menjadi Ekonomi, tidak berhenti berkembang. Aristoteles, seorang cendikiawan Yunani telah berusaha memperkembangkannya, dan hingga akhirnya istilah Ekonomi ini dipakai sampai sekarang.
Sebagai pelopor atau Bapak Ilmu Ekonomi biasanya disebut Adam Smith (1723-1790) dengan bukunya "An Inqury Into The Nature and cause of The Wealth of Nations", yang terbit pada tahun 1776.
Kira-kira 50 tahun yang lalu ada suatu perkembangan baru. Pada waktu itu seluruh dunia diguncangkan oleh kemerosotan ekonomi yang hebat, yang dikenal dengan nama "Depresi Besar" (1930-an). Pada waktu Depresi itu kehidupan ekonomi hampir diseluruh dunia macet. Produksi merosot, banyak orang terpaksa menganggur dan pabrik-pabrik tidak bekerja lagi. Dengan keadaan seperti itu maka timbulah pandangan baru, yang menjadi titik pangkal dari ilmu ekonomi modern. Bap[ak yang kedua dari ilmu ekonomi adalah john Maynard Keynes (1833-1946). Sebagai titik balik perkembangan ilmu ekonomi biasanya disebut tahun 1936, yaitu tahun terbitnya buku karangan "Keynes": "The General Theory of Employment, Interest and Money".
Samuelson menggambarkan sejarah pengembangan ilmu ekonomi dan masalah-masalah di dalamnya dalam bentuk "Pohon Keluarga Ekonomi".

Beberapa definisi ilmu ekonomi:
  1. Definisi yang terkenal adalah L. Robbins, Ilmu ekonomi : ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan tujuan yang ingin dicapai dan sumber daya langka yang mempunyai berbagai kemungkinan penggunaan.
  2. Ilmu Ekonomi : studi mengenai bagaimana umat manusia mengorganisir kegiatan konsumsi dan produksi.
  3. Ilmu Ekonomi : studi mengenei kemakmuran.
Para ahli ekonomi dewasa ini telah menyepakati definisi umum yang dapat dirumuskan sebagai berikut: "ilmu ekonomi adalah studi mengenai bagaimana caranya manusia dan masyarakat sampai keapda pemilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, untuk memperkerjakan sumber-sumber produksi langka yang dapat mempunyai kegunaan-kegunaan alternatif, untuk menghasilkan berbagai macam barang dan menditribusikannya untuk di konsumsi, sekarang atau dimasa datang, diantara berbagai oraqng dan golongan dalam masyarakat."

Melihat definisi di atas itu, terlihat beberapa hal yang menjadi pokok pemikiran. Hal-hal yang menjadi pokok pemikiran yaitu:
  1. Bahwa masalah utama (main or central problem) setiap tingkah laku ekonomis, atau masalah utama di dalam ilmu ekonomi adalah masalah pemilihan (problem of choice).
  2. Kenyataan bahwa sumber-sumber produktif itu merupakan barang-barang yang scarce, yang langka atau jarang.
  3. Tentang penggunaan uang.
Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Ilmu ekonomi deskriptif (descriptive economics), dimana kita mengumpulkan semua kenyataan yang penting tentang pokok pembicaraan yang tertentu.
  2. Ilmu ekonomi teori (economic theory), dimana kita memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang cara kerja suatu sistem ekonomi dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu.
  3. Ilmu ekonomi terapan (applied Economic), dimana kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum dari analisis yang diberikan oleh ekonomi teori dengan mencari kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomis.
Teori ekonomi di bagi dalam dua bagian besar:
  1. Teori ekonomi mikro, menganggap bahwa semua sumber produktif sudah bekerja dipergunakan sepenuhnya (fully employed), sehingga tiada satu pun yang menganggur.
  2. Teori ekonomi makro, beranggapan bahwa sesuatu perekonomian tidak selalu berada dalam keadaan full employment tetapi mungkin sekali masih terdapat pengangguran (unemployment).
Pembagian teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro adalah pembagian pokok dalam teori ekonomi. Selain itu ada pembagian lainnya , yaitu:
  1. Ilmu ekonomi positif, yang berdasarkan fakta, lingkungan dan hubungan dalam perekonomian (berdasarkan apa adanya)
  2. Ilmu ekonomi normatif, yang menyangkut masalah penilaian.
Ilmu Ekonomi Modern : ilmu pengetahuan empirik artinya selalu berhubungan dengan data dunia nyata.

Dalam rangka melakukan penyederhanaan ini diperlukan suatu kerangka dasar yang disebut Model, yaitu tentang kenyataan yang akan dianalisis.
Paul A. Samuelson mendefinisikan model sebagai berikut, "suatu kerangka kerja formal untuk memperlihatkan ciri-ciri pokok dari suatu sistem yang rumit, dengan menunjukkan bagaimana unsur-unsur pokoknya berhububgan satu sama lain."

Model bisa berbentuk:
  1. grafik.
  2. gambar.
  3. persamaan-pertsamaan matematis.
Ilmu ekonomi sangat erat hubungannya dengan gejala-gejala yang timbul dari kegiatan ekonomi seperti, pendapatan, harga, pengangguran, inflasi, dan sebagainya.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kegiatan-kegiatan ekonomi, para ahli membuat sesuatu barang yang disebut "Aliran kegiatan ekonomi" (circular flow of economic activity). Dalam aliran kegiatan perekonomian ini digambarkan tentang aliran pendapatan, barang dan jasa, sumber-sumber daya dan pengeluaran diantara sektor-sektor yang melakukan kegiatan ekonomi.
Pihak-pihak yang terlibat dalam perekonomian :
  1. Hubungan antara Rumah Tangga Perusahaan dan Rumah Tangga Konsumsi, dalam suatu sistem perekonomian liberal (bebas.) dimana pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian, maka peranan dalam perekonomian hampir seluruhnya dijalankan oleh pihak swasta yang terdiri dari pihak rumah tangga konsumen (individu) dan rumah tangga produksi/perusahaan.
  2. Hubungan Ekonomi dengan Luar Negeri, hubungan antara poemerintah dengan rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi telah di bicarakan terdahulu termasuk juga tentang hubungan antara ketiganya.
  3. Hubungan antara Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga konsumsi dengan Pemerintah, Dalam suatu perekonomian dimana pemerinyah ikut campur di dalamnya, pada prinsipnya aliran kegiatan perekonomian yang terjadi adalah sama dengan yang dijalankan oleh pihak swasta. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai pengatur dan penyeimbang perekonomian secara keseluruhan.
Pemecahan Tiga Masalah Ekonomi
Ketiga masalah pokok ekonomi, "apa, bagaimana dan untuk siapa " sangat erat hubungannya dengan mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang bekerja melalui permintaan dan penawaran, walaupun jauh dari sempurna, berfungsi memecahkan ketiga masalah "apa, bagaimana, dan untuk siapa".
  • Barang apa yang akan diproduksi.
  • Bagaimana barang diproduksi ditentukan oleh persainagn antara berbagai produsen.
  • Untuk siapa barang diproduksi ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar faktor produksi.
Pasar adalah keseluruhan permintaan dan penawaran barang, jasa atau faktor produksi tertentu.
Beberapa bentuk-bentuk pasar:
  1. Pasar Persaingan Sempurna, dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang diperjualbelikan bersifat homogen, ada kebebasan untuk mendirikan dan membubarkan.
  2. Pasar Monopoli dan Monopsoni, dimana pasar monopoli hanya terdapat satu penjual saja sedangkan monopsoni hanya terdapat satu pembeli saja.
  3. Pasar Oligopoli dan Oligopsoni,dimana pasar oligopoli terdapat penjual yang saling bersaing sedangkan oligopsoni terdapat beberapa pembeli dan masing-masing pembeli cukup besar untuk mempengaruhi harga barang yang di belinya.
Macam-macam Sistem Perekonomian:
  1. Sistem Perekonomian Bebas (kapitalis),Sistem perekonomian yang diajarkan baik oleh kaum merkantilis maupun fisiokrat tidak bertahan lama. Keduanya di gantikan oleh sistem perekonomian yang menghendaki kebebasan yang benar-benar di setiap sektor ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Pemerintah sebaiknya membatasi diri pada bidang keamanan dan ketertiban saja dan memberikan kebebasan penuh kepada konsumen da produsen untuk mengurus kepentingan ekonominya sendiri. Sistem perekonomian ini mula-mula berkembang di Inggris pada pertengahan abad ke-18. Ciri-ciri sistem perekonomian bebas:Orang bebas memiliki sendiri alat-alat produksi, Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri,Harga-harga dibentuk di pasar bebas yang ditentukan oleh pertemuan antara permintaan dan penawaran,Campur tangan pemerintah dibatasi pada hal-hal yang tidak dapat diusahakan oleh swasta dan menjaga tertib hukum.
  2. Sistem Perekonomian Terpimpin, Seperti halnya dengan sistem perekonomian terdahulu, maka kelemahan sistem perekonomian kapitalis/liberal menyebabbkan aliran baru yang menentang paham tersebut. Paham baru ini dikenal dengan nama sistem perekonomian terpimpin. Dalam sistem perekonomian terpimpin seluruh kegiatan ekonomi dikuasai langsung oleh pemerintah dan diatur dari pusat. Maka sistem perekonomian terpimpin adalah ekonomi perintah yang lebih bersifat totaliter dengan keputusan ekonomi yang di buat oleh pusat. Ciri-cirinya:Semua sumber ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah atas nama pemerintah, Seluruh kegiatan ekonomi harus di usahakan bersama,Harga dan penyaluran barang di tentukan dan dikendalikan oleh pemerintah.
  3. Sistem Perekonomian Campuran, Klasifikasi dua sistem perekonomian yang terdahulu merupakan klasifikasi yang ekstern. Dalam kenyataan kedua sistem itu tidak pernah muncul dalam bentuk murni. Sistem perekonomian campuran merupakan sintesis atau kombinasi antara kedua sistem tersebut yang lbih mendekati kenyataan. Sistem perekonomian ini dikenal dengan berbagai nama, antara lain: demokrasi ekonomi, sistem perekonomian campuran,welfare state. Sistem perekonomian campuran pemerintah dapat mengatur,mengawasi,menstabilkan dan memajukan ekonomi nasional secara keseluruhan, dengan mendorong serta membimbing inisiatif swasta dan prakarsa rakyat.
Sistem perekonomian di Indonesia
Setiap negara mempunyai sistem perekonomian sendiri-sendiri yang satu dengan yang lain sangat berbeda. Masing-masing sistem itu timbul karena pandangan hidup dan aspirasi warga negaranya. Sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia adalah sistem demokrasi ekonomi. Sistem demokrasi ekonomi ini tercermin dalam pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi:
  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
  2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran banyak.
Demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan memiliki ciri-ciri positif yang perlu terus-menerus sipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positifnya yaitu:
  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan.
  2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran banyak.
  4. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
  5. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
  6. Hak milik perorangan diakui sedangkan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Ciri-ciri negatif nya:
  1. Sistem free fight liberalism, yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan stuktural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia.
  2. Sistem etatisme, negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
  3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
Dengan demikian terdapat, tiga unsur penting dalam tata perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dalam demokrasi ekonomi, yaitu: sektor negara,swasta, dan koperasi. Demokrasi ini berada dalam rangka Demokrasi Pancasila.




Referensi:
PT.GramediaPustakaUtama,Jakarta.



Menurut saya Perekonomian di Indonesia sudah cukup membaik. Perekonomian di Indonesia juga berdasarkan atas asas kekeluargaan. Walaupun di Indonesia banyak sekali para koruptor tetapi sediki demi sedikit Pemerintah mulai membenahi sistem perekonomian di Negara kita, meskipun belum sempurna setidaknya sudah ada sedikit perubahan yang cukup signifikan. Pemerintah juga harus lebih memperhatikan Perekonomian di Indonesia bukan hanya masalah-masalah politik atau lain sebagainya. Sistem Perekonomian di Negara kita ini harus lebih ditingkatkan lagi sehingga Pemerintah harus bekerja keras untuk masalah yang satu ini.